NF-Subnetting IPv6 Sesuai RFC

NF-Subnetting IPv6 Sesuai RFC 

Nama : Muhammad Cristian Andriansyah (promaker40)

1. Pengertian Subneting

Menurut Mila Rosyida (2024) Subnetting merupakan salah satu strategi inti dalam manajemen dan optimalisasi jaringan yang tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP tetapi juga memperkuat keamanan dan kinerja jaringan secara signifikan.

Menurut Faiz (2023) Subnetting adalah konsep yang menjadi kunci dalam manajemen jaringan komputer yang efisien.

Menurut Fathurhoho (2022) subnetting adalah subdivided network, yaitu(yang sebenarnya)adalah sebuah jaringan, yang dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jaringan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan subneting adalah strategi yang digunakan untuk memecah sebuah jaringan menjadi beberapa beberapa jaringan.

-RFC 6177

Menurut Thomas Narten (2011) RFC 3177 pada penugasan ruang alamat IPv6 ke situs akhir. Pilihan yang tepat seberapa banyak ruang alamat untuk menetapkan situs akhir adalah masalah bagi komunitas operasional. Peran IETF dalam kasus ini terbatas pada menyediakan panduan tentang arsitektur dan operasional IPv6 pertimbangan.

panduan tentang arsitektur dan operasional IPv6 pertimbangan. Dokumen ini mengulas arsitektur dan pertimbangan operasional penugasan lokasi akhir serta motivasi di balik rekomendasi asli dalam RFC 3177 . Selain itu, dokumen ini menjelaskan bahwa pendekatan one-size-fits-all rekomendasi /48 tidak cukup bernuansa untuk berbagai macam situs akhir dan tidak lagi direkomendasikan sebagai default tunggal.

Dokumen ini tidak lagi berlaku pada RFC 3177 .
Dokumen ini merupakan produk dari Internet Engineering Task Force(IETF). Ini mewakili konsensus komunitas IETF. Ini memiliki menerima tinjauan publik dan telah disetujui untuk dipublikasikan oleh Internet Engineering Steering Group (IESG). Informasi lebih lanjut tentang BCP tersedia di Bagian 2 RFC 5741 .


2. Subneting IPv6

-cara Subneting IPv6

Subnetting IPv6 bisa lebih mudah dari IPv4. Bagaimana bisa?
Karena penulisannya pakai hex, itu yang bikin gampang. Iya, jadi hex itu malah mempermudah, karena subnetting itu tidak lepas dari bit bilangan biner, sedangkan satu karakter heksadesimal sama dengan 4 bit biner.

Satu karakter heksadesimal sama dengan 4 bit biner

Contoh biner 11111111 kalau di desimal ditulis 255 tapi di hex ditulis ff atau 0xff

    Contoh Gambar :

Kita pakai prefix 2002:db8:abcd:dead::/64 di contoh ini. Prefix ini, 2001:db8::/32 memang dikhususkan untuk dokumentasi, tutorial, dsb.

Keterangan gambar di bawah:

>Notasi Hex IPv6: Ini prefix IPv6 yang kita pakai untuk contoh.
>Nomor Hex: Nomor kolom karakter heksadesimal.
>Jumlah bit: Panjang bit di kolom hex ke sekian. Misal hex 2001, karena 2001 ada 4 kolom, panjang bit nya adalah 16, di notasi biner ditulis seperti ini 0010 0000 0000 0001. Paham? Jadi hex ke biner nya seperti ini 2=0010, 0=0000, 0=0000, 1=0001, satu hex sama dengan 4 bit biner.

-Contoh soal 1

contoh Network 2001:db8::/32, bagi ke jaringan kecil /34.
Dari sini ada beberapa istilah di bawah:

>Network: di contoh ini 2001:db8::/32 Ini network besarnya, artinya /32, bit dari 33 sampai 128 punya kita dan bisa diatur semau kita, sedangkan bit 1 sampai bit 32 bukan punya kita dan tidak bisa kita rubah.
>Sub network atau subnet: subnet ini cabang dari network. Di contoh ini /34
    Contoh gambar :


>Jumlah subnet (y): kita sebut saya jumlah subnet dengan y. Cara menghitungnya, 2 ^ (subnet - network). Di contoh ini network /32 dibagi ke subnet /34. Jadi 2 ^ 34-32 = 2 ^ 2 = 4.
Lihat lagi gambar di atas, network /32 kalau dibagi ke /34, jadinya 4 subnet /34. Jadi y = 4.

>Jumlah host dalam subnet: Gampang, 2 ^ 128 - subnet. Di contoh berarti 2 ^ 128-34 = 2 ^ 94. Silakan dihitung berapa hasil 2 pangkat 94.

>Alamat subnet: Ini yang agak tricky. Untuk menghitung alamat subnetnya, kita perlu beberapa variabel.
- Nomor kolom hex (x). Kembali ke gambar pertama, x ini nomor kolom di bit subnet. Di contoh ini bit subnet 34, jadi x atau nomor kolom di kolom 9.
Kenapa nomor 9? karena, ingat lagi satu hex = 4 bit biner, dan kolom nomor 9 ada 4 bit dari bit ke 33 sampai 36.
    Contoh gambar :


Kelipatan subnet (z). z ini dipakai untuk menghitung subnet selanjutnya. Di contoh, /32 dibagi ke /34 dan hasilnya ada 4 subnet /34. Jadi untuk mengetahui subnet /34 pertama, /34 ke dua, ke tiga, dan ke empat, caranya nomor kolom (x) ditambah kelipatan subnet (z) sama dengan subnet berikutnya.
    Contoh gambar :


Perhatikan gambar di atas, jadi setiap kolom ada 4 bit, dan bit ini diberi nomor 1 sampai 4. Kalau bit subnet ada di nomor bit 1, maka kelipatan subnet berikutnya dengan menambahkan 8, z = 8, kalau di nomor 2, maka z = 4, nomor 3 z = 2 dan kalau di nomor 4 maka z = 1.
Jadi untuk menghitung subnet berikutnya nomor kolom (x) ditambah (z).

Di contoh ini, network 2001:db8::/32 dibagi ke subnet /34, kita bisa terapkan perhitungannya.

>x nomor kolom. /34 ada di kolom 9.
>y atau jumlah subnet = 4. 2 ^ 34-32 = 2 ^ 2 = 4.
>z kelipatan. /34 ada di nomor bit ke 2, jadi z = 4.
Jadi, tambahkan nomor kolom x (9) dengan kelipatan z (4) sampai jumlah subnet y sama dengan 4.

Jawaban :

2001:0db8::/32
- 1. 2001:0db8:0000::/34 atau bisa ditulis 2001:db8::/34
- 2. 2001:0db8:4000::/34
- 3. 2001:0db8:8000::/34
- 4. 2001:0db8:c000::/34

-Contoh soal 2

Diberikan network 2001:db8::/32, subnetting ke jaringan kecil /36. Berapa jumlah subnet, dan apa saja networknya?

    >x nomor kolom. /36 ada di kolom 9.
    >y atau jumlah subnet = 16. 2 ^ 36-32 = 2 ^ 4 = 16.
    >z kelipatan. /36 ada di nomor bit ke 4, jadi z = 1.
Jadi, tambahkan nomor kolom x dengan kelipatan z sampai jumlah subnet y sama dengan 16.

Jawaban :

Hitung dari kiri ke kanan, karakter ke 9 heksadesimal kita tambahkan dengan 1. Ulangi terus sampai jumlah subnet, atau y = 16.

========================
y    subnet
========================
1    2001:0db8:0000::/36 atau bisa ditulis 2001:db8::/36
2    2001:0db8:1000::/36
3    2001:0db8:2000::/36
4    2001:0db8:3000::/36
5    2001:0db8:4000::/36
6    2001:0db8:5000::/36
7    2001:0db8:6000::/36
8    2001:0db8:7000::/36
9    2001:0db8:8000::/36
10   2001:0db8:9000::/36
11   2001:0db8:a000::/36
12   2001:0db8:b000::/36
13   2001:0db8:c000::/36
14   2001:0db8:d000::/36
15   2001:0db8:e000::/36
16   2001:0db8:f000::/36

DAFTAR PUSTAKA


Rosyida,Mila. 2024. Mengenal Subnetting, Cara Mengatasi Kekurangan Alamat IP https://www.domainesia.com/berita/subnetting/ Diakses pada 29 Juli pukul 11:09 WIB

Faiz .2023. Subnetting: Menyelami Definisi, Proses, dan Peranannya "Subnetting: Menyelami Definisi, Proses, dan Peranannya | D3 Teknologi Telekomunikasi" https://dte.telkomuniversity.ac.id/subnetting-menyelami-definisi-proses-dan-peranannya/ Diakses pada 29 Juli pukul 11:16 WIB

Fathurhoho. 2022. Belajar Konsep Dasar Subnetting dan Cara Perhitungan Subnetting. 
https://ngonfig.net/subnetting.html Diakses pada 29 Juli pukul 11:24 WIB

Narten, Thomas.2011. Penetapan Alamat IPv6 ke Situs Akhir https://www.rfc-editor.org/rfc/rfc6177.html Diakses pada 29 Juli pukul 11:42 WIB

Setiawan, Dhani. 2017. Subnetting IPv6 bisa semudah IPv4, bahkan lebih mudah https://devnull.web.id/networking/subnetting-ipv6-mudah.html Diakses pada 29 Juli pukul 12:26 WIB


#atswa #atswaindonesia #promaker #promaker40 #Subnetting IPv6

Postingan populer dari blog ini

C-SERVICE PROTOCOL (WEB, MAIL, DNS, DHCP, VoIP)

NF-PORT PADA JARINGAN KOMPUTER